Senin, 15 September 2008

Pembangunan Kabupaten Bogor Dinilai Tertinggal se-Jabodetabek : Pemkab Harus Prioritaskan Program Infrastruktur

[RADAR BOGOR] Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat VI (Kabupaten Bogor) Ir H Airlangga Hartarto MMT MBA menilai, pembangunan infrastruktur Kabupaten Bogor dengan daerah penyangga DKI Jakarta lain masih jauh tertinggal. Akibatnya, hubungan dengan kawasan ibukota menjadi terhambat.

“Masalah tata kota di Kabupaten Bogor masih jauh tertinggal dengan daerah lain, seperti Bekasi. Jalur transportasinya pun selalu terhambat karena sering macet. Masalah-masalah seperti ini masih harus dibenahi jika Kabupaten Bogor ingin maju,” kata Airlangga kepada Radar Bogor saat menghadiri Lomba Kasidah Ria dan Marawis Radar Bogor di Yogya Bogor Indah Plaza, Sabtu (13/9) lalu.

Ketua Komisi VII DPR RI ini juga menyoroti program pembangunan di bidang parisiwata. Menurutnya, pariwisata di wilayah Kabupaten Bogor juga perlu dibenahi, karena masih menggunakan konsep tradisional dalam pengelolaannya. Jika konsep ini tidak diubah, dikhawatirkan tidak akan memberikan kontrubusi yang signifikan bagi pembangunan Bogor.

“Saya melihat upaya mengembangkan parisiwata di Kabupaten Bogor masih setengah-setengah. Pengelolaannya masih dilakukan secara tradisional. Akibatnya, dibiarkan berkembang secara lambat dan tidak direncanakan secara baik,” kata politisi Partai Golkar itu.

Dia berharap Pemkab Bogor bisa secepatnya Pemkab Harus Prioritaskan Program Infrastruktur mencari solusi untuk menindaklanjuti masalah ini, sehingga kekahwatiran akan tertinggalnya Kabupaten Bogor dengan daerah lain di pinggiran Jakarta bisa langsung dimentahkan.

“Saya kira bisa, karena dari segi anggaran, wilayah ini masuk 10 besar (top ten) daerah terkaya di Indonesia. Jadi, pemanfaatkan sumber daya ini yang harus dimaksimalkan,” kata ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ini.

Peluang lain yang harus dimanfaatkan adalah rencana pembangunan Bogor Ring Road (BRR). Menurutnya, keberadaan BRR bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Hanya saja, masih harus didukung dengan sarana penunjang lainnya.

Terkait hal tersebut, Airlangga menegaskan konsep Megapolitan bisa menjadi salusi tepat mengatasi masalah-masalah itu. Karena, menurut dia, Bogor merupakan salah satu daerah penyangga ibukota negara, jadi saling membutuhkan.

“Jangan sampai ada disparitas antara daerah penyangga dengan daerah yang disanggga. Kalau terjadi disparitas, kualitas hidup di suatu daerah menjadi kurang baik. Ingat, banyak pekerja Jakarta juga yang tinggal di Bogor,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar